TAKSONOMI BLOOM

Taksonomi Bloom Sebagai Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat. Selain itu, tujuan IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapinya.
Dalam Hal ini, Benjamin S. Bloom, membagi tujuan pembelajaran IPS kedalam 3 bidang yang disebut dengan Taksonomi Bloom, yaitu:

a.Aspek Kognitif
Aspek kognitif mencakup perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek intelektual. Pembelajaran IPS bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengertian, mengasah intelegensi dan meningkatkan keterampilan berpikir.

Tujuan Kognitif ini terbagi kedalam 6 tingkatan, yakni:
1.Pengetahuan (Knowledge)
Dalam tingkatan ini, tujuan kognitif pembelajaran IPS mencakup:
-Pengenalan mengenai peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, metodologi, prinsip dasar.
-Pengetahuan mengenai terminologi (penggunaan kata) secara umum
-Pengetahuan mengenai fakta yang spesifik
-Pengetahuan mengenai konsep dasar

Dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan dalam tujuan kognitif pembelajaran IPS adalah mengasah kemampuan agar dapat mendefinisikan, mengenal, mencocokkan, mengingat, mengulang, membedakan, mengidentifikasi, menyebut, melabel, menghubungkan, mencatat sesuatu dan mengungkap kembali suatu peristiwa.Contoh guru yang menerangkan mengenai suatu ilmu yang belum pernah kita ketahui sebelumnya harus menjelaskan dengan baik akan konsep dasar ilmu tersebut agar siswanya memiliki pembekalan awal yang cukup untuk menerima materi yang lebih kompleks terkait dengan ilmu tersebut.

2.Pemahaman (Comprehension)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat pemahaman, yakni:
-Kemampuan membaca dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan
-Kemampuan menafsirkan chart dan grafik
-Pemahaman mengenai fakta yang terjadi
-Penyesuaian prosedur dengan metode yang diterapkan
-Kemampuan memperkirakan kebutuhan

Dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman dalam tujuan kognitif pembelajaran IPS adalah menerjemahkan, mengubah, mengatur kembali, mengekspresikan, memberi contoh, mengilustrasikan, menggeneralisasi, menerjemahkan dan menyimpulkan suatu keadaan.

Sebagai contoh, sesorang yang dimintai penjelasan mengenai suatu hal oleh temannya dan ia belajar agar dirinya memiliki pengetahuan akan sesuatu hal, maka orang tersebut akan paham mengenai pengetahuan yang telah ia pelajari sehingga apabila pengetahuan tersebut dikembangkan lebih lanjut (misal dengan mengelompokkan materi menggunakan tabel), orang tersebut dapat menerangkan dengan baik kepada temannya.

3.Aplikasi (Application)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat aplikasi, yakni:
-Kemampuan dalam menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dsb.
-Aplikasi konsep dan prinsip-prinsip ke dalam situasi yang baru
-Pemecahan problem matematika
-Penyusunan grafik dan chart
-Berpendapat didalam menggunakan metode dan prosedur
Dapat disimpulkan bahwa tingkat pemahaman dalam tujuan kognitif pembelajaran IPS adalah mengaplikasikan, mengorganisasikan, merestrukturisasi, memecahkan, mentransfer, menggunakan, mengklasifikasi, memilih, mendramatisasi, membuat sket, mendemonstrasikan, mengilustrasikan, menangani, mengkalkulasi.

Sebagai contoh, ketika seorang siswa diberi soal matematika oleh gurunya, maka siswa tersebut harus memiliki pengetahuan dan paham akan materi soal yang diberikan, maka siswa tersebut akan dapat mencari jawaban dari soal matematika dengan pemahaman yang ia terima oleh gurunya.

4.Analisis (Analysis)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat analisis, yakni:
-Analisa informasi yang masuk dan menyusun informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya
-Kemampuan mengenali dan membedakan faktor penyebab dan akibat dari suatu keadaan yang rumit
-Kemampuan mengenal dan menggunakan logika berfikir untuk menyampaikan suatu alasan
-Mengevaluasi relevansi data

Dapat disimpulkan bahwa tingkat analisis dalam tujuan kognitif pembelajaran IPS adalah dapat membedakan, memilih, membandingkan, membedakan, membuat diagram, menjelaskan, menganalisis, mengkategorikan, memeriksa, berdebat, menguji dan melakukan eksperimen.
Sebagai contoh, pada tingkat ini seseorang akan mampu membanding-bandingkan tingkat keparahan dari setiap penyebab dan menggolongkan setiap penyebab ke dalam tingkat keparahan yg ditimbulkan (misalnya saja dalam hal kebijakan pemerintah).

5.Sintesis (Synthesis)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat sintesis, yakni:
-Penejelasan mengenai struktur atau pola dari sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat
-Kemampuan mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yg dibutuhkan
-Mengungkapkan suatu konsepsi yang terorganisasi secara baik
-Merumskan sesuatu konsepsi baru

Dapat disimpulkan bahwa tingkat sintesis dalam tujuan kognitif pembelajaran IPS adalah memadukan, mengkomposisi, membangun, merencanakan, memodifikasi, memformulasi.

Sebagai contoh, di tingkat ini seorang manajer kualitas mampu memberikan solusi untuk menurunkan tingkat reject di produksi berdasarkan pengamatannya terhadap semua penyebab turunnya kualitas produk.

6.Evaluasi (Evaluation)
Tujuan kognitif pembelajaran IPS pada tingkat evaluasi, yakni:
-Memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya
-Menyesuaikan nilai suatu pekerjaan

Dapat disimpulkan bahwa tingkat evaluasi dalam tujuan kognitif pembelajaran IPS adalah menyimpulkan, menyesuaikan, meranking, mendukung, mengradasi, menjelaskan, menilai, menyeleksi, mengapresiasi, membobot, merevisi dan memperbaiki.

b.Aspek Afektif
Aspek afektif dalam pembelajaran IPS mencakup perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek perasaan dan emosi serta derajat penerimaan atau penolakan siswa pada materi pembelajaran IPS yang diberikan.
Tujuan afektif ini terbagi kedalam 5 tingkatan, yakni:

1.Penerimaan (receiving)
Yakni adanya kesediaan untuk menyadari adanya suatu kenyataan (fenomena) maupun gejala yang ada di lingkungannya.
Tujuan afektif pembelajaran IPS pada tingkat penerimaan, yakni:
-Dapat menerima
-Dapat menghadiri
-Sadar akan situasi kondisi yang sedang terjadi
Tujuan lain dalam tingkatan ini adalah menerima, memilih, menanyakan, mendengar dan menyeleksi suatu kondisi. Misalkan saja mengenai hubungan interpersonal antar guru dengan siswa. Apabila dosen tersebut menyenangkan dalam mengajar dan materi yang dibawakan mudah mengerti, maka siswa akan semakin mudah dalam menerima materi yang diberikan guru.

2.Tanggapan (responding)
Yakni Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. Tujuan lainnya adalah untuk dapat aktif berpartisipasi seperti dalam hal mampu membuktikan, memberitahukan, menolong, melakukan dengan suka rela serta mengklaim terhadap sesuatu yang telah menjadi hak kita.

3.Penghargaan (valuating)
Yakni berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku.
Tujuan afektif pembelajaran IPS pada tingkat penghargaan, yakni:
-Menerima nilai-nilai/ norma
-Taat kepada nilai/norma
-Memegang teguh nilai/norma

Apabila perilaku seseorang telah mencerminkan perilaku tersebut, maka seseorang itu patut diberi penghargaan atas apa yang telah ia capai, misalnya saja dengan pujian, dsb.

4.Pengorganisasian (organization)
Tujuan afektif pembelajaran IPS pada tingkat pengorganisasian, yakni:
-Menghubungkan nilai/norma yang dianutnya
-Mengintegrasikan nilai/norma kedalam kebiasaan hidup sehari-hari
-Memadukan nilai-nilai yang berbeda,
-Menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu sistem nilai yang konsisten.

5.Karakterisasi berdasarkan nilai-nilai (characterization by value)
Yakni internalisasi nilai/norma menjadi pola hidup seperti dalam bertingkah laku.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS secara khusus adalah melakukan tindakan, mengajukan pertanyaan, menjelaskan, memilih, menjawab, mengikuti dan menceritakan.

c.Aspek Psikomotorik
Aspek psikomotorik mencakup perilaku-perilaku yang menekankan pada aspek keterampilan motorik (gerakan).

Tujuan Psikomotorik ini terbagi kedalam 5 tingkatan, yakni:

1.Imitasi
Kemampuan menirukan gerakan yang telah diamati seperti mengamati, menirukan (gerakan) sederhana.

2.Memanipulasi
Menggunakan konsep untuk melakukan gerakan sesuai dengan instruksi,

3.Presisi
Melakukan gerakan dengan benar seperti dapat mengartikulasikan gerakan apabila mengalami kesalahan dan melakukan sesuatu dengan akurat

4.Artikulasi
Merangkaikan berbagai gerakan secara berkelanjutan dan terintegrasi seperti mengkoordinasikan beberapa kemampuan

5.Naturalisasi
Melakukan gerakan secara wajar dan efisien serta telah menjadi bagian dari kebiasaannya sepeti melakukan sesuatu secara terbiasa

Dalam hal aspek psikomotorik, kegiatan belajar mengajar yang dilakukan adalah dengan praktek. Tujuan psikomotorik yang telah diuraikan di atas lebih menekankan pada gerakan yang diberikan oleh seorang siswa di dalam kegiatan belajar mengajar. Bermula pada pemberian instrruksi untuk melakukan gerakan tertentu sampai pada gerakan-gerakan yang sudah menjadi kebiasaan sehingga apabila kebiasaan itu dapat memajukan kegiatan belajar mengajar maka akan lebih mudah bagi pengajar untuk mengontrol siswanya.

Tinggalkan komentar